Cerminan bagi kita : kisah lazarus dan orang kaya


KISAH ORANG KAYA DAN LAZARUS YANG MISKIN


Catatan : " JANGAN BOSAN YA,CERITANYA PANJANG  DAN PANJANG                                             CERITANYA Heheee.. "



Injil Lukas 16:19-31, TB-LAI
19 Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. 26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Kisah di atas disampaikan oleh Yesus Kristus. Kisah tersebut terdapat kehidupan dua orang yang sangat kontras: seorang yang kaya raya dan seorang pengemis —orang yang sangat miskin, yang hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus (ayat 19), sebagai tanda status sosial orang yang mengenakannya sebagai bangsawan yang terhormat dan terpandang di masyarakat. Kemudian dikontraskan ada seorang pengemis, orang yang sangat miskin, keadaannya begitu hina bernama Lazarus. Begitu miskinnya Lazarus, sehingga badannya penuh dengan borok dan malahan anjing-anjing orang kaya tersebut datang dan menjilat boroknya (ayat 20-21). Menutup borok dengan pembalut luka dengan semacam perban, orang yang sangat miskin tersebut tidak mampu beli. Keadaan ini begitu kontras dengan orang kaya yang dikisahkan selalu berpakaian ungu dan kain halus. Orang kaya tersebut setiap hari bersukaria dalam kemewahan (ayat 19), dapat juga diterjemahkan bahwa orang kaya tersebut setiap hari berpesta-pora dan memuaskan diri dan keinginan hati dengan harta bendanya. Hari demi hari dilalui oleh orang kaya tersebut dengan berpesta-pora. Ini menunjukkan bahwa orang kaya tersebut tidak harus bekerja mencari nafkah setiap hari karena hartanya sangat banyak dan berlimpah-ruah. Keadaan ini dikontraskan orang miskin yang berbaring dekat pintu rumah orang kaya dan karena ingin menghilangkan laparnya, menunggu apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Dia tidak terlalu berharap bahwa orang kaya itu akan memberinya makanan ketika berpesta-pora setiap hari dan tidak dicatat bahwa orang kaya itu memberi makan kepada orang miskin tersebut. Orang miskin tersebut menunggu apa yang jatuh dari meja orang kaya itu, yang bisa saja berupa makanan yang dimuntahkan dari mulut orang kaya tersebut karena kekenyangan yang terjatuh dari meja orang kaya. Tidak dicatat sekali pun bahwa orang kaya tersebut menghampiri orang miskin kemudian memberi makan, tetapi malah anjing-anjing orang kaya yang datang kepadanya dan kemudian menjilat boroknya disekujur tubuhnya (ayat 20-21). Ini juga bisa terjadi orang kaya tersebut melempar makanan dari meja hidangannya ke arah anjing-anjingnya, kemudian orang miskin tersebut turut ambil bagian di mana mungkin berebut juga diantara anjing-anjing orang kaya, namun ia kalah sehingga kebagian remah-remahnya saja.
Kehidupan kedua orang yang dikisahkan oleh Yesus Kristus tersebut memang sangat bertolak belakang, demikian realita yang ada di dunia ini dari masa ke masa. Orang kaya zaman sekarang dapat dijumpai dengan memiliki berbagai jenis bisnis usaha, punya bisnis makanan, hotel, apartemen, telekomunikasi, showroom mobil-mobil supercar yang didatangkan langsung utuh dari luar negeri (CBU) dengan mesin berkapasitas beribu-ribu cc dengan tenaga beratus-ratus horse power (HP), bahkan ada orang superkaya memiliki sekitar 7.000 mobil, dapat gonta-ganti mobil terus menerus setiap hari selama 19 tahun. Orang kaya memiliki bisnis usaha berbagai jenis hasil bumi, memiliki berpuluh-puluh ribu pekerja, laba bisnisnya bermilyar-milyar dollar Amerika atau triliunan rupiah per tahun. Telah berkeliling dunia untuk berlibur atau sekadar bermain golf. Orang kaya kalau ke bank dengan status sebagai nasabah prioritas, tidak perlu antri karena memiliki layanan pribadi dan dengan berbagai fasilitas-fasilitas plus dari bank yang memanjakan nasabah. Ke bandara udara dengan status sosialnya yang tinggi, menikmati layanan VIP First Class Lounge yang sangat nyaman, ruang tempat duduk pribadi dilengkapi smart TV, ruang makan elegan dan mewah, kamar VIP, ruang mandi eksklusif dilengkapi shower, sajian makanan dan minuman kelas hotel bintang lima, bacaan lengkap dan ruang pijat refleksi yang nyaman dan privat. Bila berobat ke rumah sakit, mendapatkan pelayanan dan fasilitas pengobatan yang terbaik dengan kelas VVIP dengan tim doker yang terbaik. Namun ada banyak di dunia ini orang miskin bahkan sangat miskin. Begitu miskinnya sehingga anak-anaknya mengalami gizi buruk sehingga badannya begitu kurus sekali. Ada yang demi mendapatkan uang 10 ribu rupiah rela antri berdesak-desakan berjam-jam di tengah terik matahari yang menyengat di antara ribuan pengantri sampai terinjak-injak bahkan ada yang sampai mati. Ini adalah realita dunia kita.
Ayat 22-23: .Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Tidak dicatat bahwa setelah kematian Lazarus kemudian dikubur, tapi tidak berarti Lazarus tidak dikubur, sebab bertentangan dengan tradisi Yahudi. Penguburan Lazarus tidak dicatat, artinya tidak ada orang yang mau peduli dengan kematian orang yang miskin, yang tubuhnya penuh dengan borok-borok di mana sudah tentu teman-temannya pun menjauhi dia. Sehingga bagi banyak orang tidak terlalu bersimpati dengan kematiannya dan penguburannya tidak terlalu penting disebutkan. Lazarus kemudian mati lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Kematian telah mengakhiri penderitaan Lazarus di dunia ini. Dikisahkan pula orang kaya itu juga mati. Kata “juga” merupakan kata sindiran, bahwa orang kaya di dunia ini, walaupun hidupnya berlimpah-ruah dengan kekayaannya pada akhirnya juga mati. Selama di dunia, orang kaya dapat menggunakan hartanya untuk mendapatkan pengobatan yang terbaik agar sembuh, fasilitas pengobatan yang terbaik, obat-obatan terbaik dari dokter terbaik bahkan tidak hanya satu dokter yang mampu dia bayar bahkan beberapa dokter yang membentuk tim dokter pun mampu dibayar. Tetapi hartanya yang banyak itupun tak memberi jaminan bahwa umurnya bisa terus berlanjut, dia pada akhirnya pun meninggal, meninggalkan kehidupannya yang mudah, mewah, menyenangkan, bahagia, dan megah tiba-tiba berakhir dengan mengerikan di neraka. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur, menunjukkan bahwa kematiannya diratapi banyak orang sebab orang kaya sudah tentu memiliki banyak teman. Penguburannya dilakukan secara besar-besaran. Dia hidup di dalam kemewahan dan kemegahan, dia juga dikuburkan di dalam kemewahan dan kemegahan.
Tetapi setelah kematian, keadaan berubah. Ayat 23: Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lazarus yang tidak dipandang orang selama hidupnya di dunia, orang yang sangat miskin, tubuhnya penuh borok, dibawa oleh malaikat-malaikat ke tempat mulia berada di sisi Abraham, bapa orang beriman. Berada dipangkuan Abraham adalah perlambang (figuratif) surga, sehingga orang miskin yang hina tersebut berada di surga. Sedangkan orang kaya itu masuk ke neraka tanpa membawa apapun kehormatan dan harta yang dimilikinya di dunia. Dia di neraka mengalami sengsara yang amat sangat di dalam nyala api. Di neraka dia mengalami keterpisahan kekal dari kasih karunia Allah. Allah telah meninggalkan dia selamanya. Dari ayat 23 ini kita ketahui bahwa sesudah kematian di dunia ini, jiwa manusia langsung berada di surga atau di neraka. Tidak ada tempat berupa alam kubur yang menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Firman Allah di dalam Alkitab mengajarkan bahwa orang yang mati akan langsung berada di surga atau di neraka. Injil Lukas 23:43 tertulis: Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Yesus Kristus berkata pada saat penjahat yang percaya kepada-Nya ketika berada disalib di Golgotha, Yesus dengan jelas berkata bahwa hari itu juga ia bersama-Nya di dalam Firdaus.
Ayat 24: Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Orang kaya tersebut dapat melihat Abraham dan Lazarus duduk dipangkuannya. Dia begitu kesakitan dalam nyala api, namun sifat sebagai orang kaya selama di dunia yang suka memerintah orang dilakukannya kembali dengan berkata kepada Abraham: “suruhlah Lazarus”. Selama hidup di dunia, orang kaya tidak peduli terhadap pengemis yang miskin, hina yang berbaring dekat pintu rumah dengan borok-borok di tubuhnya. Namun ternyata dia tahu siapa nama pengemis tersebut, dengan mengatakan “suruhlah Lazarus”. Orang kaya dan Lazarus yang miskin adalah sama-sama orang Yahudi, secara lahiriah keturunan Abraham. Orang kaya tersebut sedang meposisikan dirinya sebagai keturunan Abraham, dengan berseru kepada Abraham dengan sebutan bapa. Dia berseru memohon belas kasihan dari bapa Abraham. Dia tidak meminta supaya bapa Abraham sendiri yang mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk menyejukkan lidahnya yang kesakitan di dalam nyala api, tetapi dia minta bapa Abraham yang menyuruh Lazarus melakukan untuknya.
Ada hal yang menarik di sini, nama orang kaya ini tidak disebutkan sedangkan nama orang misikin disebutkan, Lazarus. Apa sebab Yesus tidak menyebutkan nama orang kaya? Apakah Yesus lupa? Penulis yakin bahwa Yesus bukannya “tidak sengaja” atau “lupa”. Dengan tidak disebutkan namanya, orang kaya digambarkan sebagai orang yang tidak dikenal oleh Tuhan. Bukan berarti bahwa Tuhan tidak mengenal ciptaannya itu, tapi tidak dianggap keberadaannya, karena dia tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Lazarus disebut dengan jelas namanya, menunjukkan bahwa dia, tidak peduli apa pun kondisi lahiriahnya selama di dunia, adalah seseorang yang memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan dan Tuhan mengenalnya.
Ayat 25-26: Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Orang kaya selama hidup di dunia mendapatkan segala yang baik, sangat terhormat dan terpandang di masyarakat karena hartanya berlimpah-ruah, sedangkan Lazarus selama hidup di dunia mendapatkan yang buruk. Namun setelah kematian, keadaan berubah. Orang kaya tersebut sekarang sengsara di dalam nyala api di neraka, sedangkan Lazarus mendapatkan yang baik di surga. Yesus Kristus berkata di Injil Markus 8:36-37: Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?  Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Orang kaya sewaktu hidup di dunia berlimpah-ruah kekayaannya tetapi dia telah kehilangan nyawanya. Di neraka dia kesakitan di dalam nyala api. Kekayaannya tidak dapat mengganti nyawanya. Sejak pertengahan abad 20, gereja-gereja sudah disesatkan dengan ajaran kemakmuran bahwa menjadi orang Kristen yang beriman, Yesus pasti memberkati dengan berbagai kesuksesan, kelancaran usaha, sehat jasmani sebab Yesus adalah tabib yang ajaib. Begitu banyak orang yang sudah berharta tetapi tetap rakus untuk menumpuk-numpuk harta tanpa ada rasa puas dan bekerja keras tanpa peduli dengan kesehatannya maupun sesamanya. Melalui kisah ini kita disarkan bahwa harta kekayaan di dunia ini tidak penting, yang penting adalah tujuan hidup kita memuliakan Allah dengan kedekatan hubungan yang akrab dengan Allah. Manusia menilai dengan apa yang dilihat mata, tetapi Allah melihat hati orang. Manusia menilai orang kaya tersebut begitu terhormat dan terpandang, tetapi Allah menilai orang kaya tersebut dengan hina, sebab Allah tidak mengenal dia. Kebenaran Firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab dengan tegas mengajarkan bahwa orang yang berada di neraka tidak dapat loncat atau berpindah ke surga dan sebaliknya dari surga tidak dapat loncat atau berpindah ke neraka. Ini untuk meluruskan pandangan yang sesat bahwa orang yang sudah mati yang di dalam neraka dapat didoakan agar dapat berpindah atau loncat ke surga. Ini berarti bahwa doa demi keselamatan orang yang sudah mati adalah ajaran yang diluar kebenaran Firman Allah. Demikian pula ajaran re-inkarnasi adalah diluar kebenaran Firman Allah. Ketika jiwa roh manusia meninggalkan tubuh jasmani, maka tidak akan kembali lagi ke wujud yang lain. Ada jurang pemisah antara neraka, surga dan dunia ini.

Ayat 27-28: Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Dia patut kuatir dengan keselamatan kelima saudaranya, dia tahu kehidupan mereka tak jauh berbeda dengan dia, hidup jauh dari Tuhan, dengan tidak peduli terhadap ajaran Taurat dan para nabi sesuai dengan Kitab Suci. Hidup yang berfokus kepada diri sendiri, mencari kesenangan bagi diri sendiri yang berarti hidup penuh dengan bergemilang dosa. Dia memohon agar kelima saudaranya mendapat peringatan dengan sungguh-sungguh supaya mereka tidak mengalami kesengsaraan yang amat sangat mengerikan di neraka seperti dirinya.  Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. (ayat 29-30) Dia terus mendesak Abraham, dia berpikir bila ada orang yang datang dari antara orang mati yang bangkit kepada mereka, akan percaya kemudian bertobat. Dia berpikir perlu ada mujizat. Saat ini betapa banyak gereja khususnya gereja-gereja Kharismatik yang menyingkirkan Alkitab,  diganti dengan mujizat-mujizat, kawin roh, tumbang dalam roh, penglihatan-penglihatan, menggelar acara seperti festival kuasa Allah dan KKR kesembuhan ilahi tanpa pertobatan dosa karena tidak berfokus Injil Keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus. Dianggapnya mujizat pasti pekerjaan dari Allah yang dahsyat sehingga siapa saja yang melihat bakal takjub dan percaya. Itu bukan ajaran Alkitab! Itu adalah injil yang lain (Galatia 1:6-9). Ayat 29 Abraham berkata bahwa sudah ada kesaksian Musa dan para nabi bagi kehidupan manusia di dunia ini untuk ditaati. Kesaksian Musa dan para nabi tercatat di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Membaca, menggali isi Alkitab dan menaati Alkitab lebih penting daripada mujizat-mujizat dan penglihatan-penglihatan. Sebagai penutup kisah ini di ayat 31: Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”  Perkataan Abraham ini mengulangi ayat 29 bahwa kesaksian Musa dan para nabi yang tertulis di dalam Kitab Suci berperan sangat penting dan sentral untuk menuntun maksud, rencana dan kehendak Allah bagi kehidupan orang percaya.
Yesus Kristus di Injil Yohanes 5:45-47 berkata:
45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?”
Penyataan Yesus Kristus tersebut sangat penting untuk kita simak, khususnya di ayat 46: Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
Musa bernubuat di Kitab Ulangan 18:15:
Seorang nabi dari tengah tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
Ayat ini disalah mengerti untuk membuktikan di kitab Taurat Musa ada jejak nubuatan untuk nabi Muhammad. Benarkah demikian?
•    Seorang nabi dari tengah-tengahmu, berarti nabi tersebut berasal dari bangsa Israel bukan dari bangsa lain, bukan pula dari Arab.
•    lebih detail lagi, bukan hanya berasal dari bangsa Israel tetapi juga dari antara saudara-saudaramu yang berarti berasal dari 12 suku Israel. Musa pada saat berbicara nubuat ini sedang berbicara dihadapan bangsa Israel, yang terdiri dari 12 suku Israel. Jelas Muhammad bukan berasal dari bangsa Israel, karena bukan dari Israel maka bukan pula termasuk 12 suku Israel, sebab Muhammad dari Arab suku Quraysi. Nubuat Musa ini telah digenapi di dalam Yesus Kristus yang secara jasmani berasal dari bangsa Israel, dari suku Yehuda (salah satu dari 12 suku Israel).
•    Nabi tersebut sama seperti aku, ini bukan berarti sama dalam jasmani, tetapi jauh lebih dari itu, Musa memimpin bangsa Israel untuk keluar dari tempat perbudakan di Mesir menuju tanah perjanjian dan digenapi oleh Yesus Kristus yang membawa umat bukan saja satu bangsa kecil seperti Israel tetapi membawa keluar seluruh umat manusia dari belenggu perbudakan dosa menuju tanah perjanjian abadi yaitu surga.
Jadi jelas nubuat Musa di Ulangan 18:15 bukan menunjuk kepada nabi lain atau rasul lain, selain menunjuk kepada Yesus Kristus, yang kepada Dialah yang harus kita dengarkan. Ini dikuatkan oleh kesaksian Rasul Petrus dihadapan orang banyak di Serambi Salomo:
22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. 23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. 24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. (Kisah Para Rasul 3:22-24, TB-LAI).
Yesus Kristus telah dibangkitkan oleh TUHAN untuk melepaskan manusia dari perbudakan dosa. Kepada Yesus Kristuslah kita harus mendengarkan Dia, artinya taat kepada Dia. Perkataan Yesus Kristus dicatat di Injil Lukas menguatkan kesaksian bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan semua nubuat yang disampaikan dalam Kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur:
Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” (Injil Lukas 24:44, TB-LAI)
Dunia ini adalah dunia yang terhilang, dunia berdosa karena segala keinginan hati yang timbul adalah jahat di mata Allah. Ini dikarenakan Manusia pertama –Adam dan Hawa telah jatuh ke dalam dosa sebab melanggar perintah Allah dengan tidak taat terhadap perintah Allah untuk tidak memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Manusia pertama telah ditipu oleh Iblis dalam rupa ular sehingga manusia yang pada mulanya dicipta begitu mulia, segambar dan serupa dengan Allah, kemudian jatuh kedalam dosa dengan melanggar perintah Allah maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Iblis melalui ular berupaya menyerang Allah melalui ciptaan-Nya yang dicipta serupa dan segambar dengan Dia. Iblis pada mulanya adalah malaikat Allah yang bernama Lucifer (bahasa Latin, “pembawa terang” atau “bintang fajar”). Lucifer diciptakan dengan keindahan yang nyaris sempurna. Dari seluruh malaikat yang ada di surga, Lucifer-lah yang paling pintar karena memiliki hikmat, paling elok. Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya itulah ia menjadi sombong, ingin dipuji dan menjadi Tuhan dan akhirnya memberontak melawan Allah. Sampai saat ini, tujuan Iblis tak berubah, dia ingin disembah (diidolakan) seperti Allah dan juga ingin membuat anak-anak Tuhan dan para hamba Tuhan jatuh. Dunia ini adalah dunia yang terhilang karena manusia telah berdosa dihadapan Allah. Kita semua telah berutang kepada Allah karena dosa kita. Kepada Allah, manusia telah berbuat dosa. Allah yang Mahasuci tidak mungkin dihampiri oleh manusia berdosa. Manusia berdosa telah terpisah dari Allah, menjadi seteru Allah sehingga antara Allah Yang Suci dengan manusia berdosa terdapat jurang pemisah akibat ketidaktaatan manusia yang melanggar perintah Allah. Kematian moral merupakan kematian hidup Allah di dalam diri mereka dan tabiat mereka menjadi penuh dosa; kematian rohani berarti bahwa hubungan manusia dengan Allah sudah hancur. Sejak dosa Adam dan Hawa, semua orang yang lahir memasuki dunia dengan tabiat yang berdosa. Pencemaran tabiat manusia meliputi keinginan bawaan untuk mengikuti kemauannya sendiri tanpa memperhatikan Allah atau sesama, dan pencemaran ini diteruskan kepada semua orang. Akibat dosa manusia harus berhadapan dengan maut:  “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23, TB-LAI) karena manusia telah menjadi seteru Allah. Sejak saat itu dosa diwariskan kepada semua generasi umat manusia termasuk kita, sebagai keturunan Adam, mewarisi dosa dari dia.
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12, TB-LAI)
Melalui Adam, kecenderungan untuk berbuat dosa masuk ke dalam umat manusia dan manusia menjadi orang yang secara natur sudah berdosa. Ketika Adam berdosa naturnya diubah oleh dosa dan pemberontakannya mengakibatkan kematian secara rohani dan kejatuhan yang diwariskan pada semua yang lahir setelah dia, sehingga manusia menjadi orang-orang berdosa bukan karena mereka berbuat dosa. Inilah keadaan yang disebut sebagai dosa warisan. Sama seperti kita mewarisi karakteristik fisik dari orangtua kita, kita mewarisi natur dosa dari Adam.
Kejadian 6:5
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Mazmur 14:2-3
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Mazmur 53:3-4
Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Pengkhotbah 7:20
Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
Roma 3:10-18
10 seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. 11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. 12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. 13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. 14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, 15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. 16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, 17dan jalan damai tidak mereka kenal; 18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu.”
Roma 3:23
23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
1Yohanes 1:8-10
8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 9Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 10Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Alkitab mengajarkan bahwa semua orang, siapa pun orangnya, apakah raja, ratu, presiden, perdana menteri, profesor, artis, guru agama, tokoh rohaniwan, bahkan para nabi, para rasul, tidak ada orang suci di dunia ini; semua telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Ada orang yang melatih diri untuk menjauhi segala keinginan dunia, mengasingkan diri bahkan ada yang menyiksa diri agar bisa menyucikan diri dengan jalan yang dianggap sebagai jalan menuju keselamatan, tetapi Firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab menyatakan bahwa semua manusia telah berbuat dosa, sekalian manusia telah bejat, semua telah menyimpang dan kehilangan kemuliaan Allah. Hubungan manusia dan Allah yang semula bergaul dengan akrab di Taman Eden, namun akibat dosa maka ada jurang pemisah antara manusia yang berdosa dengan Allah Yang Mahasuci. Yesus Kristus adalah penggenapan dari janji Allah ketika manusia pertama jatuh dalam dosa:
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya (Kejadian 3:15, TB-LAI).
Janji Allah ini adalah ancaman bagi iblis, tetapi kabar suka cita bagi manusia berdosa. Keturunan Iblis dan keturunan perempuan akan terus ada permusuhan sengit dan Allah berjanji bahwa Mesias (Juruselamat) adalah keturunan dari perempuan, dan ini digenapi oleh Yesus Kristus melalui kelahirannya melalui perawan Maria, kemudian menderita sengsara di kayu salib, mati di salib dan bangkit mengalahkan maut, sehingga Yesus Kristus telah meremukkan kepala ular yaitu kuasa maut.
20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. 21  Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. 22  Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. 23  Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. 24  Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. 25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. 26  Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. (1Korintus 15:20-26,TB-LAI)
Yesus Kristus berkata:
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. (Injil Lukas 5:32, TB-LAI)
Tidak ada nabi dan rasul yang berani berkata aku datang. Kata aku datang memiliki makna ilahi bahwa Yesus Kristus berasal dari kekekalan yang datang ke dalam dunia berdosa:
10  Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Injil Yohanes 1:10-14,TB-LAI)
Kedatangan Yesus Kristus memiliki misi, bukan memanggil orang benar tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. Bahkan lebih dari itu Ia memberikan nyawa-Nya untuk tebusan bagi banyak orang: sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil Matius 20:28, TB-LAI). Inilah cinta kasih yang sejati: cinta sejati adalah cinta yang rela berkorban bahkan memberikan nyawa-Nya bagi orang yang dikasihi-Nya. Cinta tanpa berkorban, bukan cinta sejati. Kita melihat banyak orang di dunia ini yang begitu pandai berteori dengan kata-kata motivasi yang kelihatannya baik, tetapi tidak dapat melakukan perkataannya. Yesus Kristus adalah Firman Allah. Firman Allah yang sejati telah memberi teladan, tidak cuma firman yang penuh teori, yang menyuruh manusia taat, tetapi bahkan Firman Allah menjelma jadi manusia dan memberi teladan kepada kita, bahwa Dia rela menanggung dosa-dosa kita dengan menderita sengsara di atas kayu salib dan Ia taat kepada Bapa-Nya.
Yesus Kristus keluar dan datang dari Allah, tidak ada manusia, termasuk nabi-nabi dan rasul-rasul, malaikat, atau makhluk apa pun yang pernah dicipta Allah yang berani dan boleh berkata seperti itu, selain Allah sendiri:
Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. (Injil Yohanes 8:42, TB-LAI)
Yesus Kristus keluar dan datang dari Allah berarti Yesus sehakekat dengan Bapa, setara, sederajat, melekat erat dengan Bapa, tidak ada satu waktu di mana Allah tanpa Firman. Allah dan Firman sama-sama kekal. Penyataan Yesus ini menyangkal ajaran sesat Saksi Yehuwa / Saksi Yehova dan Unitarian bahwa Yesus Kristus adalah allah kecil yang dicipta Allah Bapa dan Yesus sebelum jadi manusia adalah malaikat. Firman Allah menyangkal ajaran sesat tersebut: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Injil Yohanes 1:1, TB-LAI). Yesus Kristus adalah Firman Allah dan Firman Allah adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Injil Yohanes 1:2-3, TB-LAI). Saksi Yehuwa/Saksi Yehova dan Unitarian memakai label kristen, tetapi ajaran mereka terkutuk karena menyangkal Yesus Kristus adalah adalah Allah. Yesus Kristus, Dialah Firman Allah yang merendahkan diri-Nya untuk menjadi manusia yang terbatas. Hal ini disalah mengerti banyak orang, bahwa Allah menjadi manusia dianggap ajaran yang tidak masuk akal. Ini bukan tidak masuk akal, tetapi malampaui akal. Yang tak terbatas menjadi terbatas ini melampaui akal manusia. Justru yang terbatas menjadi tak terbatas, ini yang tidak masuk akal. Ada seorang menteri suatu saat melihat toilet di bandara begitu kotor, lalu sang menteri membersihkan toilet tersebut seperti pekerjaan yang dilakukan petugas kebersihan. Seorang menteri rela membatasi dirinya dengan mengerjakan pekerjaan layaknya petugas kebersihan. Ini masuk akal. Tetapi bila seorang petugas kebersihan menjalankan tugas mengambil keputusan penting di kementrian layaknya seorang menteri, ini tidak masuk akal.
Yesus Kristus adalah penyelesaian dosa manusia. Bahwa semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Manusia berdosa tidak dapat menebus manusia berdosa, sebab semua manusia sudah berutang dosa kepada Allah. Malaikat tidak dapat menebus dosa manusia, sebab malaikat tidak bertubuh jasmani seperti manusia, bahkan lucifer, malaikat yang dicipta Allah nyaris sempurna kemudian memberontak dan melawan Allah hingga saat ini dengan merusak ciptaan-Nya. Hanya Allah yang sanggup menebus dosa manusia, dan ini digenapi di dalam Yesus Kristus. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.(Injil Yohanes 1:4, TB-LAI)
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Injil Yohones 14:6 , TB-LAI). Yesus Kristus bukan sekadar nabi atau rasul. Selain Yesus Kristus, tidak ada nabi dan rasul satu pun yang berani dan boleh mengatakan bahwa ia adalah jalan keselamatan, ia adalah kebenaran, ia adalah hidup yang sanggup memberi kehidupan kekal bagi umat-Nya. Yesus adalah Firman Allah yang taat terhadap kehendak Bapa yang mengasihi dunia berdosa ini untuk rela menderita di kayu salib, mati, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga mengalahkan sengat maut.
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. (Roma 3:25, TB-LAI  )
Timbul pertanyaan, bukankah Allah itu Mahapengampun? Cukup manusia meminta ampun, bertaubat dengan sungguh-sungguh di hadapan Allah maka Allah pasti mengampuni tanpa perlu Yesus Kristus. Cukup manusia datang langsung kepada Allah dan minta ampun kepada-Nya, niscaya Allah pasti mengampuni.
Jawab: Benar, bahwa Allah itu Mahapengampun, tapi jangan lupa bahwa Allah juga Mahaadil. Bila Allah mengampuni dosa manusia tanpa kematian Yesus Kristus yang mengalirkan darah di kayu salib, Anak-Nya yang tunggal, maka Allah ingkar terhadap firman yang difirmankan-Nya sendiri:
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:17,TB-LAI)
Sebab upah dosa ialah maut.  (Roma 6:23a,TB-LAI)
Manusia berdosa pasti mati dan upah dosa adalah maut. Manusia pertama akhirnya melanggar perintah Allah dan akhirnya manusia pertama memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, maka ganjarannya adalah mati. Mati di sini artinya kematian rohani dan menuju ke dalam neraka akibat pelanggaran atas perintah Allah. Dengan status manusia berdosa, bila Allah cukup hanya mengampuni, tanpa melalui kematian Yesus Kristus yang mengalirkan darah di kayu salib sebagai kurban penebus dosa, maka firman-Nya adalah dusta, sebab dosa tidak membuat manusia mengalami maut sebagai upah atas dosa-dosanya. Selain itu akan bertentangan dengan sifat-Nya sendiri yang Mahaadil bila membiarkan begitu saja pelanggaran yang melawan kehendak-Nya. Di 1Yohanes 3:4 tertulis: Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” Bila pelanggaran hukum Allah kemudian Allah begitu saja memberi pengampunan maka akan bertentangan dengan sifat-Nya yang Mahaadil dengan tanpa memberi ganjaran / hukuman atas pelanggaran-pelanggaran dosa. Maka Allah sendiri yang berinisiatif menyelamatkan manusia, sebab tidak mungkin manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari belenggu dosa karena semua manusia sudah berbuat dosa, tidak mungkin juga malaikat, maka Allah sendiri yang hanya dapat menyelamatkan manusia, maka Ia berinkarnasi menjadi manusia sebagai pengantara antara manusia dan Bapa. Yesus Kristus menanggung dosa manusia dan menerima hukuman dosa, yaitu maut. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2Korintus 5:21, TB-LAI). Di atas kayu salib, kutuk dosa ditimpakan kepada Yesus Kristus. Murka Allah atas dosa manusia ditimpakan kepada Yesus. Itulah sebabnya Yesus ketika di kayu salib berkata: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?“, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?  (Injil Markus 15:34,TB-LAI). Kalimat ini telah dijadikan ejekan banyak orang sebagai bukti Yesus bukan Allah karena Allah telah meninggalkan Dia. Apa maksud dari perkataan Yesus ini? Bapa begitu mengasihi Anak dan Anak mengasihi Bapa. Tetapi demi kasih Bapa kepada manusia berdosa, Bapa sementara waktu meninggalkan Anak dan saat itu benar-benar Yesus mengalami sengsara yang amat hebat, tidak ada manusia yang bisa mengerti dan yang tak pernah terjadi sebelumnya karena Bapa dan Firman selalu bersama, melekat. Inilah arti sebenarnya kematian, terpisahnya hubungan dengan Bapa. Demi taat kepada perintah Bapa, Anak rela menderita sengsara di kayu salib demi dosaku dan dosamu. Kita semua yang seharusnya menanggung penderitaan itu, neraka adalah tempat kita, kita semua telah berutang dosa kepada Allah. Tetapi Anak rela menerima itu semua, darah-Nya tercurah demi keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kesengsaraan Yesus telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya oleh Nabi Yesaya 53:3-11:
3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. 4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. 6  Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. 9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. 10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. 11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Mari datang kepada Yesus Kristus. Hanya di dalam Yesus Kristus ada pengampunan dosa dan suka cita sejati karena dosa diampuni. Tanpa Yesus Kristus, manusia berdosa berada di dalam murka Allah. Amalan dan perbuatan baik tidak cukup membayar utang dosa. Setiap hari kita terus menerus berbuat dosa, pikiran-pikiran yang jahat, jorok dan bejat terus kita lakukan karena ada kuasa dosa di dalam diri kita dan upah dosa adalah maut. Mungkin anda berkata bahwa anda belum pernah melakukan hal-hal jahat, anda merasa lebih baik dari orang-orang yang pernah membunuh, yang pernah korupsi yang saat ini berada di penjara. Mungkin anda berpikir anda orang yang lebih baik dari orang lain, anda bukan orang berdosa, tetapi sesungguhnya dosa telah berkuasa di dalam diri anda:
14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. 15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. 16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. 17  Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. 18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. 19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. 20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku. 21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. 22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, 23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.  24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? 25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 26Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. (Roma 7:14-26, TB-LAI)
Dosa sudah berkuasa di dalam manusia dan manusia tidak berdaya melawan. Tetapi syukur kepada Yesus Kristus, bahwa di dalam Dia, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah mengalahkan maut. Orang kaya di kisah ini telah menyaksikan kemuliaan Yesus Kristus tetapi terlambat bertobat. Kita yang saat ini masih mendapatkan anugerah Allah untuk hidup, jangan sia-siakan kesempatan ini sebab anugerah tidak selamanya ada. Datanglah dan percayalah kepada Yesus Kristus. Kita tidak boleh menjadikan manusia termasuk nabi dan rasul sebagai junjungan agung kita karena mereka semua manusia berdosa, selain Allah yang harus kita sembah dan kepada-Nya kita berbakti. Yesus Kristus adalah junjungan agung yang layak disembah dan kepada-Nya kita berbakti. Damai dan sukacita Kristus akan diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya, karena di dalam Yesus Kristus ada pengampunan dosa dan suka cita sejati. Daud mengalami suka cita sejati, bukan karena banyak harta tapi karena dosa-dosanya diampuni:
1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! 2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! (Kitab Mazmur 32:1-2,TB-LAI)
Yesus Kristus, Dialah Firman Allah yang kelak akan datang dalam kemuliaan-Nya:
11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. 12  Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. 13  Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.” 14  Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. 15  Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. 16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” (Wahyu 19:11-16, TB-LAI).
 " Saudaraku ingat banyak cerita yang di ceritakan di Kitab suci kita Alkitab.  bagaimana semua orang yang bertahan dengan Iman, mereka mendapat tempat di sorga. bertahanlah terus dalam pengharapanmu,bersabarlah,dan lakukan terus apa yang di beri Bapa di sorga.Mengasihi : kasihilah sesamamu manusia dan kasihilah Tuhan Allahmu.Maka 10 perintah Allah sudah kamu lakukan." Berdoa dan selalu memberi kasih kepada sesamamu,beri semua rencana hidupmu kepada bapamu di sorga,maka kau tau arti rasa Bersyukur.
                                                                                              Oktomi jaya : " Kutipan Alkitab "

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenal suku Adat Dayak Ma'anyan Barito-Timur Kal-teng

Trik : Cara mengubah bentuk wajah dengan photoshop cs3

Cara mudah membuat karikatur dengan CorelDRAW 12