Mengenal suku Adat Dayak Ma'anyan Barito-Timur Kal-teng

Mengenal Silsilah Adat Dayak Ma'anyan




     Suku dayak di Kalimantan tengah terbagi menjadi beberapa suku, diantaranya Manyan, Ot Danum dan Ngaju. Suku Dayak Ngaju mendiami daerah sepanjang hilir Sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito dan Katingan. Suku Dayak Ot Danum mendiami daerah sepanjang hulu sungai-sungai besar Kahayan,Rungan, Barito, Kapuas, Mahakam dan sekitar long pahangei di pedalaman. Sedangan Ma’anyan tersebar diseluruh kabupaten Barito selatan.

Secara umum sifat dan suku dayak terhadap alam adalah bersahabat, dan dari tempaan alam yang sulit diduga, membentuk sebuah karakter waspada, tidak mampu berpura-pura dan apa adanya. Terhadap orang asing, orang dayak tidak begitu saja percaya. Akan tetapi, apabila kepercayaan telah tumbuh, mereka akan sangatbersahabat dan terbuka.


    Salah satunya suku dayak ma'anyan,nah ini saatnya saya membagikan sedikit tentang suku dayak ma'anyan.Berhubung saya di lahirkan oleh dua suku yang berbeda,Bapak orang bugis sulawesi dan Ibu orang dayak ma'anyan asli.

   
   Orang dayak maanyan ini sebenarnya baik-baik,ramah,pendiam dan lebih cenderung menghindar.mungkin karena mereka ini sifatnya malu-malu yaa..heeheee
saat saya pertama datang mungkin aneh,merasa tak nyaman.karena mereka menggunakan bahasa yang belum pernah saya dengar,dan juga yang bikin saya tambah aneh lagi peliharaan babi mereka di lepaskan begitu saya di lingkungan tinggal mereka.Beneran saya tidak keluar rumah seharian penuh,heheee..yaaa karna takut dan juga geli lihat babi di lepas liar begitu saja.

   Tetapi lambat laun saya sudah mulai terbiasa dengan lingkungan di situ,saya mulai tau bahwa banyak keunikan yang ada di sini.Ohhh iya saya tinggal di desa TEWAH-PUPUH jadi lupa beri tau heheheee...
saya di ajak yang namanya menyelam ikan di tewah(sungai).dan paling saya suka lagi ialah pada saat musih Buah-Buahan,apalagi saya doyan durian heheee...uniknya duriannya aneh-aneh,ada yang merah(layung) ,hijau(taitungen),orange(papeken),dan banyak lagi.

      Buah-buahan yang jarang di temukan di tempat lain dan aneh-aneh bentuknya.








.
   Pokoknya buah yang belum pernah saya makan ,saya rasakan di kalimantan aneh-aneh tapi enak-enak semua.Juga makanan yang khas dari mereka ialah Wadi(ikan/babi di permentasi sampe busuk) .itu tuhh kurang lengkap kalau ada saat masi/mu'au nah itu pasti ada hadir menemani menu makanan mereka.apalagi di tambah daun singkong rebus..waduuuh waduuhhh..ngga kebagian deh heheheee..

   Makanan khas permentasi ikan maupun daging.



    Yang unik juga di dayak ma'anyan ini ialah adat menikah suku ini,yang memiliki banyak ritual adat yang unik dan perlu kita tau.

  •      ADAT PERKAWINAN DAYAK MAANYAN

  1. Adu Pamupuh, perkawinan yang dilakukan oleh orang tua dari kedua belah pihak yang merestui hubungan pasangan tersebut yang disaksikan oleh Mantir serta Pangulu, akan tetapi tidak diperbolehkan kumpul sebagai suami istri. Hal ini tidak lain dari pada pertunangan, sedangkan upacara perkawinan yang sebenarnya masih mempunyai tenggang waktu yang telah disepakati bersama-sama dari kedua belah pihak.
  2. Adu Ijari, perkawinan yang dilakukan oleh dua sejoli, yang melarikan diri serta minta dikawinkan kepada wali dari salah satu pihak dari calon mempelai, serta tidak kepada orang tua sendiri. Biasanya pasangan yang Ijari itu menyerahkan bukti berupa cincin, kalung dan sebagainya bahwa mereka ingin dikawinkan. Perkawinan Ijari berasal dari kata jadi atau lari. Dalam perkawinan ini terjadi ketidakcocokan diantara orang tua tapi kedua sejoli tersebut harus dikawinkan.
  3. Adu Pangu’I, Perkawinan yang direstui oleh kedua belah pihak dari pasangan kedua mempelai. Perkawinan ini dilakukan pada malam hari dengan disaksikan oleh Mantir Epat dan Pangulu Isa beserta dengan wali dari kedua belah pihak.
  4. Adu Gapit Matei Mano, Ayam yang dipotong ialah dari jenis jantan sebanyak dua ekor. Kedua mempelai duduk diatas 9 buah gong diapit oleh 4 wanita dan 3 pria. Biasanya mereka yang mengapit itu adalah saudara dekat dari kedua mempelai yaitu sepupu sekali. Perkawinan itu disyahkan dengan memercikkan darah ayam dengan daun bayam istambul dan daun kammat, kepada pakaian kedua mempelai. Turus Tajak, atau sumbangan dari para hadirin diberikan pada waktu itu kepada kedua mempelai. Disamping Turus Tajak ada jugahadirin yang memberikan sumbangan berikut melalui petuah akan kegunaan sumbangan tadi kepada kedua mempelai. Petuah yang diberikan itu maksudnya membina rumah tangga yang baik disebut Wawaling. Pada acara perkawinan ini tanpa diakan wadian.
  5. Adu Gapit Matei Iwek, Pada acara perkawinan ini sama dengan “Adu Gapit Matei Mano”, tetapi binatang korban bukan lagi ayam jantan, melainkan diganti dengan babi atau iwek.
  6. Adu Gapit Manru Matei Iwek, pada acara perkawinan ini, kedua mempelai sama duduk diatas 9 buah gong, diapit oleh 4 wanita dan 3 pria, ditambah dengan Wadian Bawo. Perkawinan ini adalah sebuah perkawinan yang tinggi nilainya, dalam susunan perkawinan di daerah Kerajaan Nansarunai. Perkawinan ini disertai oleh hukum adat yang harus dituruti oleh kedua mempelai.
           Tarian wadian dalam proses adat pernikahan
    





  •   PROSES PENGUBURAN SUKU DAYAK MAANYAN

    Setelah seseorang dari suku Dayak Maanyan dinyatakan meninggal maka dibunyikanlah gong beberapa kali sebagai pertanda ada salah satu anggota masyarakat yang meninggal. Segera setelah itu penduduk setempat berdatangan ke rumah keluarga yang meninggal sambil membawa sumbangan berupa keperluan untuk penyelenggaraan upacara seperti babi, ayam, beras, uang, kelapa, dan lain-lain yang dalam bahasa Dayak Maanyan disebut nindrai.

   Beberapa orang laki-laki pergi ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar dan menebang pohon hiyuput (pohon khusus yang lembut) untuk dibuat peti mati. Kayu yang utuh itu dilubangi dengan beliung atau kapak yang dirancang menyerupai perahu tetapi memakai memakai tutup. Di peti inilah mayat nantinya akan dibaringkan telentang, peti mati ini dinamakan rarung.

    Seseorang yang dinyatakan meninggal dunia mayatnya dimandikan sampai bersih, kemudian diberi pakaian serapi mungkin. Mayat tersebut dibaringkan lurus di atas tikar bamban yang diatasnya dikencangkan kain lalangit. Tepat di ujung kepala dan ujung kaki dinyalakan lampu tembok atau lilin. Kemudian sanak famili yang meninggal berkumpul menghadapi mayat, selanjutnya diadakan pengambilan ujung rambut, ujung kuku, ujung alis, ujung bulu mata, dan ujung pakaian si mati yang dikumpulkan menjadi satu dimasukkan ke sebuah tempat bernama cupu. Semua perangkat itu dinamakan rapu yang pada waktu penguburan si mati nanti diletakkan di atas permukaan kubur dengan kedalaman kurang lebih setengah meter.

     Tepat tengah malam pukul 24.00 mayat dimasukkan ke dalam rarung sambil dibunyikan gong berkali-kali yang istilahnya nyolok. Pada waktu itu akan hadir wadian, pasambe, damang, pengulu adat, kepala desa, mantir dan sanak keluarga lainnya untuk menghadapi pemasukan mayat ke dalam rarung.

   Pasambe bertugas menyiapkan semua keperluan dan perbekalan serta peralatan bagi si mati yang nantinya disertakan bersamanya ke dalam kuburan. Sedangkan Wadian bertugas menuturkan semua nasihat dan petunjuk agar amirue (roh/arwah) si mati tidak sesat di perjalanan dan bisa sampai di dunia baru. Wadian di sini juga bertugas memberi makan si mati dengan makanan yang telah disediakan disertai dengan sirih kinangan, tembakau dan lain-lain.

   Jika penuturan wadian telah selesai tibalah saatnya orang berangkat mengantar peti mati ke kuburan. Pada saat itu sanak keluarganya menangisi keberangkatan sebagai cinta kasih sayang kepada si mati. Menunjukkan ketidakinginan untuk berpisah tetapi apa daya tatau matei telah sampai dan rasa haru mengingat semua perbuatan dan budi baik si mati selagi berada di dunia fana.

     Proses penguburan suku adat dayak maanyan yang masih di lakukan hingga saat ini.








      Itu sih semua yang saya tau tentang adat dayak maanyan yang banyak menyimpan cerita-cerita unik dan berwisata maupun ingin berburu kuliner-kuliner khas,atau juga mau merasakan buah-buahan khas lakimantan tengah.datang aja jalan-jalan ke sana atau juga mau silaturahmi ke rumah saya heheheeee... Desa Tewah-Pupuh kabupaten barito-timur kecamatan benua-lima.


    Sekian dari saya,mungkin sedikit bembantu anda dalam mengenal suku dayak maanyan.suku asli kalimantan tengah.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Trik : Cara mengubah bentuk wajah dengan photoshop cs3

Cara mudah membuat karikatur dengan CorelDRAW 12